الأحد، 28 سبتمبر 2014

Ogo Garam Pada Masinnya, Ogo Manusia Pada Malunya

         "Emm... ini Pak ada sedikit rezeki untuk Bapak." dengan muka mencurigakan Pak Zero menyelipkan amplop ke kantong Pak Edu.
Agak tergagap-gagap, "Pak, ini uang a..a..anu yaa??!" sambil mengedip-ngedipkan mata Pak Edu berbisik di telinga Pak Zero.
"Makasih Pak Zero, saya berjanji akan mengegolkan proyek itu untuk Bapak." tambah Pak Edu.
"Bagus." Pak Zero tersenyum penuh mimik jahat.
 

         Di dimensi waktu berikutnya, tersebutlah sebuah lembaga yang berisi pahlawan-pahlawan pemusnah Korupsi, Kolusi, juga Nepotisme (KKN). Sebut saja Ksatria Orange. Setiap orang yang terbukti melakukan tindak kejahatan KKN, akan dipakaikan baju rompi berwarna orange. Itu merupakan baju terhina yang pernah ada di negeri tersebut.
      
         Malam hari Ksatria Orange sering meronda. Melakukan operasi dadakan, menangkap tikus-tikus untuk dipakaikan rompi Orange. Tak pandang tempat, bisa disawah, lapangan bola, cafe, hotel, bahkan apartemen si tikus. Kali ini sang Ksatria sidak di hotel berbintang bulan purnama. Tak sia-sia, Ksatria berhasil menangkap tikus curut berbau got bernama Edu Walang Keket dan Zero Susah Sedih. Dengan barang bukti uang senilai 100 M yang baru saja selesai dicuci Pak Edu, mobil Ford yang baru datang dari pabriknya, juga yang pasti alat komunikasi si tikus-tikus ini.

            Tak perlu waktu lama bagi Ksatria untuk menggelandang dan memakaikan tikus dengan baju kehinaannya. Tak perlu waktu lama juga untuk para Pencari Berita datang berduyun-duyun menemui si aktor suap, tikus Zero Susah Sedih.

             "Pak Zero Susah Sedih, bagaimana tanggapan Anda setelah Ksatria Orange berhasil memakaikan Anda Rompi Hina?"

              Pak Zero hanya tersenyum.

              "Pak, kenapa Bapak hanya tersenyum? Apakah Bapak bahagia telah benar-benar menjadi tikus?"

               Pak Zero tersenyum lagi.

               "Maaf Pak, apakah penangkapan Bapak ini menurut Bapak hanya sebuah lenong belaka?"

                Pak Zero ketawa-ketiwi sendiri, beberapa detik kemudian malah sempat-sempatnya say Hai kepada orang-orang disekitarnya. Setelah itu balik ketawa lagi, say Hai lagi. Begitu terus tanpa ada kata keluar darinya.

               "Bapak Zero, kami heran dengan Bapak. Bapak tersandung kasus maha dahsyat, tapi malah ketawa terbahak-bahak begini, di Jepang Pak, ada pejabat ketauan KKN, mereka langsung bunuh diri Pak. Dimana urat malu Bapak ini?? Ckck"

                                                                     ***
          
               Seringkali manusia mengesampingkan perasaan malu dan bahkan sudah tidak peduli lagi dengan kata malu. Termasuk yang dilakukan oleh Pak Zero Susah Sedih ini. Benar-benar bikin orang menggeleng-gelengkan kepala, karena kasusnya yang sedemikian besarnya itu dia masih bisa tersenyum, bahkan say Hai kepada semua orang. Kemana coba rasa malunya??

             Kalau saya jadi Pak Zero, saya mungkin sudah sembunyi di hutan belantara tanpa ada satupun manusia disana. Maluu.. malu sekali. Ketahuan mencuri pensil teman saja misalnya, manusia normal akan mengingat-ingat peristiwa itu sepanjang hidupnya sebagai peristiwa paling memalukan.

              Ungkapan Melayu mengatakan, "Ogo Garam Pada Masinnya, Ogo Manusia Pada Malunya". Harga garam pada asinnya, harga manusia pada malunya.
 
             Garam itu diperjual belikan dengan patokan "asin". Kalau garam rasanya asin, maka ia akan dihargai orang-orang yang akan membelinya. Tetapi, gimana jadinya kalau garam tidak asin? Jelas dia tidak layak disebut sebagai Garam, karena dia tidak asin.
    
              Teorinya sama dengan manusia. Patokan harga manusia ada pada "malu"nya. Sederhana saja, manusia bisa dihargai kalau bisa menjaga tingkah lakunya dengan mengedepankan perasaan "malu". Malu yang lebih kepada malu berbuat kejelekan, bukan malu merendahkan diri sendiri.
Jadi, manusia kalau tidak punya malu, masih pantaskah disebut manusia berharga??

                                                              ***

“Tulisan ini disertakan dalam kontes GA Sadar Hati – Bahasa Daerah Harus Diminati”

 Lomba Menulis Blog
 banner

يتم التشغيل بواسطة Blogger.
< bba99f>